1/21/2014

Summary Kebocoran Nuklir Fukushima


A. Kapan dan bagaimana

Sejak mengalami kecelakaan akibat gempa dan tsunami pada Maret 2011, untuk pendinginan teras reaktor Fukushima Daichii masih diperlukan aliran air yang konstan, yang bersirkulasi melalui ruang bawah tanah pembangkit. Air menjadi bersifat radioaktif setelah kontak dengan teras dan dipompa ke tangki penyimpanan dan dilakukan treatment sebelum disirkulasikan kembali untuk pendinginan.


Pada Kamis 19 Agustus 2013, sekitar pukul 09:50 pagi, seorang pekerja di bagian inspeksi rutin menemukan bahwa air radioaktif yang diberikan treatment telah bocor dari tangki penyimpanan dan mengalir menuju bendungan sekitarnya melalui katup pembuangan. Hal ini menyebabkan terbentuknya dua genangan air di luar bendungan. Penyelidikan menunjukkan bahwa tinggi air di dalam tangki itu sekitar 3 meter lebih rendah dari yang seharusnya, menunjukkan bahwa sekitar 300 meter kubik air telah hilang.

Tepco melaporkan ke WNN bahwa air bocor telah melampaui level pertama dekontaminasi SARRY yang mana telah membuang sebagian besar Cesium radioaktif. Namun hal itu belum melampaui treatment ALPS yang membuang Strontium dan radionuklida pelepas Beta lainnya.

Pengambilan sampel pada tanggal 26 Agustus menginformasikan bahwa radioaktivitas Beta dalam tangki air sebesar 200.000 Bq/L, sedangkan radioaktivitas Beta dari air yang terakumulasi dalam bendungan adalah sebesar 80 juta Bq / L, yang telah terkonsentrasi melalui penguapan dalam cuaca panas . Laju dosis di dekat air yang bocor dalam bendungan terukur cukup tinggi untuk radiasi Gamma dan Beta yaitu lebih dari 100 MilliSieverts per jam, sedangkan laju dosis Gamma hanya sekitar 1,5 millisieverts per jam lebih rendah.

B. Apa yang telah dilakukan

Setelah kejadian ini, Tokyo Electric Power Company ( Tepco ) telah berhasil menutup katup pembuangan pada tangki tersebut dan memompa sisa air dari tangki yang bocor dipindahkan ke tangki lainnya. Sementara tangki yang bocor akan dikeringkan. Tepco juga telah membersihkan tanah di daerah tersebut hingga kedalaman 50 cm.

Tepco telah mulai membuang tanah yang terkena dampak dari area tersebut ke tempat penyimpanan, dengan menempatkan karung pasir besar di area tersebut. Ilmuwan Tepco sedang menyelidiki seberapa jauh kemungkinan air telah menyebar dan memeriksa daerah tersebut setiap tiga jam sekali.

Tepco juga telah meningkatkan pemantauannya terhadap kanal drainase yang mengalirkan air ke laut. Diketahui bahwa setelah mencapai laut , radiasi Cesium - 134 dan Beta berada di bawah ambang batas, sementara Cesium - 137 ditemukan dalam jumlah sekitar 18 becquerels per liter ( Bq/L ). Angka radioaktivitas per liter ini kurang dari radioaktivitas yang secara alami ada di dalam satu buah pisang. Lebih jauh ke dalam (lebih dekat dengan tangki yang rusak tersebut) tidak terdeteksi adanya Cesium, sementara radiasi Beta berada pada angka 93 Bq/L. Hal ini dapat dibandingkan dengan sekitar 200.000 Bq/L yang terukur dari sampel air pada tangki yang rusak, menunjukkan bahwa radioaktif ini tidak mencapai laut dalam jumlah yang signifikan , bahkan tidak ada sama sekali .

Sebuah teori kegagalan tangki berkaitan dengan fakta bahwa satu dari tiga tangki yang telah dibongkar , dipindahkan dan dipasang kembali setelah posisi asli mereka akan mengalami penurunan. Dapat dipikirkan bahwa hal ini mungkin telah melemahkan segel gerigi, meskipun pengujian yang hati-hati pada saat reassembly telah dilakukan. Semua gerigi tangki akan diadakan pemeriksaan yang lebih teratur di masa mendatang, dengan patroli yang melibatkan sekitar 50 staf – dengan semua membawa dosimeter. Kamera termal akan dipasang pada tangki, dimana kamera ini akan memberikan indikasi tingkat air akibat pengaruh temperatur air pada permukaan tangki. Akan ada staf yang ditugaskan untuk mendokumentasikan secara cepat setiap genangan air yang <b>mencurigakan</b> secara rutin. Katup air juga akan di-set tetap tertutup secara default, kecuali jika memang sedang dibuka.

C. Status terakhir seperti apa?

Tepco telah melaporkan bahwa pihaknya telah membersihkan tanah di daerah yang terkena sampai kedalaman 50 cm dan melaporkan bahwa tidak ada tanda-tanda kontaminasi pada kedalaman tersebut.

Selain itu hasil penyelidikan terhadap seberapa jauh kemungkinan air telah menyebar diperoleh hasil bahwa Tidak ada bukti bahwa air memasuki selokan yang berarti bahwa tidak mungkin radioaktif tersebut meninggalkan daerah tersebut ataupun mencapai laut .

D. Klasifikasi INES

Japan Nuclear Authority ( NRA ) telah menetapkan klasifikasi awal untuk insiden tersebut pada level 1 menurut skala pemeringkatan INES – yaitu sebuah anomali . Namun , berdasarkan laporan awal yang disampaikan oleh Tepco , badan regulator tersebut sedang mempertimbangkan untuk menaikkan ke Level 3 – yaitu insiden serius. NRA mengatakan bahwa pihaknya akan berkonsultasi dengan IAEA tentang reklasifikasi ini .

Namun di sisi lain, Regulator Jepang tersebut juga mengatakan bahwa pihaknya tidak yakin apakah kebocoran harus diberikan skala pemeringkatan INES tersendiri ataukah diperlakukan sebagai bagian dari kecelakaan Fukushima secara keseluruhan, yang mana telah dinilai pada Level 7 – yaitu kecelakaan besar .





Credit: www.ans.org

No comments:

Post a Comment